Jumat, 31 Oktober 2014

SUSUNAN KABINET JOKOWI


                                                   



Berikut susunan Kabinet Kerja Jokowi-JK:

1. Menteri Sekretaris Negara: Pratikno
2. Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas: Andrinof Chaniago
3. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman: Indroyono Soesilo
4. Menteri Perhubungan: Ignasius Jonan
5. Menteri Kelautan dan Perikanan: Susi Pudjiastuti
6. Menteri Pariwisata: Arief Yahya
7. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral: Sudirman Said
8. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan:Tedjo Edy Purdjianto
9. Menteri Dalam Negeri: Tjahjo Kumolo
10. Menteri Luar Negeri: Retno Lestari Priansari Marsudi
11. Menteri Pertahanan: Ryamizard Ryacudu
12. Menteri Hukum dan HAM: Yasonna H Laoly
13. Menteri Komunikasi dan Informatika: Rudiantara
14. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara: Yuddy Chrisnandi
15. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian: Sofyan Djalil
16. Menteri Keuangan: Bambang Brodjonegoro
17. Menteri Badan Usaha Milik Negara: Rini M Soemarno
18. Menteri Koperasi dan UKM: Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga
19. Menteri Perindustrian: Saleh Husin
20. Menteri Perdagangan: Rachmat Gobel
21. Menteri Pertanian: Amran Sulaiman
22. Menteri Ketenagakerjaan: Hanif Dhakiri
23. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadimuljono
24. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan: Siti Nurbaya
25. Menteri Agraria dan Tata Ruang: Ferry Mursyidan Baldan
26. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan:Puan Maharani
27. Menteri Agama: Lukman Hakim Saifuddin
28. Menteri Kesehatan: Nila F Moeloek
29. Menteri Sosial: Khofifah Indar Parawansa
30. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak:Yohana Yambise
31. Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah:Anies Baswedan
32. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi: M Nasir
33. Menteri Pemuda dan Olahraga: Imam Nahrawi
34. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi: Marwan Jafar

 Rencana pengumuman susunan kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) di Dermaga Pet‎i Kemas III, Pintu 9, Pelindo, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, yang telah disiapkan sejak pagi tadi akhirnya batal. Belum jelas alasan pembatalan tersebut.
Padahal sebelumnya pihak Istana Negara maupun panitia penyelenggara yang mempersiapkan acara tersebut, telah memastikan kalau Jokowi malam ini akan mengumumkan kabinet pemerintahannya.
"Bukan batal, tapi bapak presiden tidak jadi ke sini," ujar Kasubag Biro Pers Istana Kepresidenan Rhina, saat memberi keterangan di lokasi acara, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (22/10/2014).
Terkait alasan pembatalan pengumuman susunan kabinet Jokowi-JK, Rhina menghindar para awak media. Hingga saat ini belum ada alasan yang jelas dari pihak istana terkait pembatalan pengumuman susunan kabinet Jokowi-JK.
Skenario Pengumuman
Berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6.com, pihak penyelenggara telah menyiapkan skenario acara. Pertama, Jokowi-JK akan berdiri di atas panggung mini yang membelakangi laut dan sebuah kapal yang dipenuhi tumpukan peti kemas.
Rencananya, pengumuman nama-nama susunan kabinet Jokowi-JK itu akan dilakukan pada pukul 20.00 WIB. Jokowi nantinya akan datang ke lokasi acara dengan menaiki sebuah kapal cepat. Lampu-lampu sorot, pun akan menyambut Jokowi-JK hingga naik ke atas panggung yang memanjang itu.
Tidak hanya sendiri, Jokowi nantinya akan didampingi para calon menterinya yang akan dilantik. Mereka bersama Jokowi akan berdiri di atas panggung tersebut.
"Setelah kapal yang ditumpangi pak presiden bersandar, mereka para menteri itu ikut mendampingi hingga ke atas panggung," kata salah satu petugas pelabuhan yang enggan menyebut namanya.
Sebelum naik ke atas panggung, Jokowi-JK dan para calon menterinya itu langsung diberikan helm pelindung berwarna oranye dan rompi pelindung yang biasa digunakan para petugas pelabuhan yang sedang bekerja. Helm-helm itu ditempatkan di sebuah meja, terlihat jumlah helm-helm tersebut sebanyak 33 helm.
Sekadar gambaran, tempat Jokowi menyampaikan pengumuman kabinetnya yaitu sebuah panggung mini yang memanjang. Panggung tesebut membelakangi laut dengan latar belakang 2 kapal pengangkut peti kemas yang berisi penuh tumpukan peti kemas.
Di atas panggung yang beralaskan karpet berwarna abu-abu itu terdapat satu mikrofon dengan tiangnya. Mic itulah yang akan digunakan untuk Jokowi menyampaikan susunan kabinetnya. Sementara itu, di samping kanan dan kiri terdapat tumpukan peti kemas yang siap yang mengapit panggung dan lokasi acara tersebut.

Rencananya, saat Jokowi membuka acara, lampu sorot yang telah dipersiapkan langsung mengarak ke Jokowi. Para menterinya juga berada di belakang Jokowi. 




Jumat, 03 Oktober 2014

Abikoesno Tjokrosoejoso




 
Kelompok 2 :
Alifina setya Artanti
Ananda Alsa Afifa
Anugrah
Andre

                           Abikusno Tjokrosujono



Berkas:Abikusno tjokrosujoso.jpg

(juga dieja Abikoesno Tjokrosoejoso atau Abikusno Cokrosuyoso, 1897 - 1968) adalah salah satu Bapak Pendiri Kemerdekaan Indonesia dan penandatangan konstitusi. Ia menjabat pada "Komite Nine" (Panitia Sembilan) yang merancang pembukaan (dikenal sebagai Piagam Jakarta) ke UUD 1945 di Indonesia. Setelah kemerdekaan, ia menjabat sebagai Menteri Perhubungan dalam Kabinet Presiden pertama Soekarno dan diwakili oleh Moh.Hatta, dan juga menjadi penasehat Dinas Pekerjaan Umum.
Adik Tjokrosujono adalah Oemar Tjokroaminoto, pemimpin pertama Sarekat Islam. Setelah kematian saudaranya pada 17 Desember 1934, Abikusno mewarisi jabatan pemimpin Partai Serikat Islam Indonesia (PSII). Seiring dengan Hoesni Thamrin, dan Amir Sjarifoeddin, Tjokrosujoso membentuk Politik Majelis Nasional Indonesia (PPKI), sebuah front bersatu yang terdiri dari semua partai politik, kelompok, dan organisasi sosial menganjurkan kemerdekaan negara itu. PPKI ditawarkan pemerintah dukungan penuh kolonial Belanda di pertahanan mereka melawan Jepang jika mereka diberikan hak untuk mendirikan parlemen di bawah kekuasaan Ratu Belanda. Belanda menolak tawaran tersebut.
SEJARAH DEPARTEMEN PERHUBUNGAN

Departemen Perhubungan telah ada sejak Periode awal Kemerdekaan Indonesia yang dibentuk berdasarkan periode Kabinet Republik Indonesia :

1. Kabinet Presidensiil : 2 September 1945 s.d. 14 November 1945

* Menteri Perhubungan adalah Abikusno Tjokrosujono.

2. Kabinet Sjahrir ke I : 14 Nopember 1945 s.d. 12 Maret 1946

* Menteri Perhubungan adalah Ir. Abdulkarim.

3. Kabinet Sjahrir ke II : 12 Maret 1945 s.d. 2 Oktober1946

* Menteri Perhubungan adalah Ir. Abdulkarim
* Menteri Muda Perhubungan adalah Ir. Djuanda

4. Kabinet Sjarir ke III : 2 Oktober 1946 s.d. 3 Juli 1947

* Menteri Perhubungan adalah Ir. Djuanda
* Menteri Muda Perhubungan adalah Ir. Djuanda
* Menteri Muda Perhubungan adalah Setiadjid

5. Kabinet Amir Sjarifudin ke I : 3 Juli 1947 s.d. 20 Januari 1948
  
   Ia mengalami masa perpecahan partai menjadi PARII, PII, Barisan Penyadar PSII, dan kelompok Kartosuwiryo. Dalam pimpinan partai, ia pernah menjadi Ketua Lajnah Tanfidzyah dan ketua Departemen Ekonomi. Ia mewakili partai dalam GAPI (GabunganPolitik Indonesia).

Menjelang runtuhnya pendudukan Jepang dan Proklamasi Kemerdekaan, Abikusno ikut menandatangani Piagam Jakarta pada 22 Juni 1945 dan kemudian duduk sebagai anggota PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Ia menjabat Menteri Perhubungan dalam Kabinet pertama RI (19 Agustus-November 1945).

Ia ikut getah percobaan kudeta dari golongan Persatuan Perjuangan yang dipimpin Tan Malaka bulan Juli 1946, karena namanya dicantumkan sebagai Menteri Bangunan Umum dalam daftar nama calon-calon menteri dalam kabinet yang hendak dipaksakan pada Kepala Negara (terkenal sebagai peristiwa 3 Juli di Yogya). Akibatnya ia ikut menjadi tahanan pemerintah bersama 145 orang lainnya. 

Ia dibebaskan kembali pada 17 Agustus 1948. Pada Konferensi Meja Bundar, ia duduk sebagai penasehat delegasi RI, kemudian Abikusno melawat ke Suriname sehubungan dengan kewarganegaraan tiga ratus ribu orang Indonesia yang berada di sana. Pada bulan Oktober 1949 Raden Abikusno Tjokrosuyoso wafat dalam usia 69 tahun dan dimakamkan di Surabaya.